Dek, setelah sebulan penuh berpuasa, alhamdulillah akhirnya hari ini kita diberi kesempatan untuk merayakan hari kemenangan. Namun, apa iya kita benar-benar menang?
Apa kita benar-benar memanfaatkan bulan Ramadhan lalu sebaik mungkin untuk melatih diri kita sendiri untuk menahan hawa nafsu? Hawa nafsu itu banyak lho dek. Ada nafsu makan, nafsu amarah, nafsu seksual, dll. Apa kita sudah berhasil mengendalikan mereka? mengendalikan diri kita?
Kalau cuma menahan haus dan lapar sih, pengemis dan tuna wisma lebih jago daripada kamu. Lah kalau nafsu-nafsu yang lain? Susah lho dek. Kadang saya sendiri juga masih 'kecolongan' oleh nafsu-nafsu yang lain. Kalau kamu bagaimana?
Ah dek. Memang dasar manusia tempatnya berbuat dosa. Tinggal kita sendiri yang mau mencari kebenaran atau tidak. Jangan sampai kita mudah menyalahkan orang lain karena dosanya berbeda dengan kita.
Seperti kata Cak Nun, "Kalau kamu sudah merasa hidupmu benar dan orang lain salah, kalau shalat, Al Fatihah nggak usah dibaca lengkap. Ihdinassiratal mustaqiim nggak usah dibaca. Karena kita selalu mencari kebenaran, maka kita selalu Ihdinassiratal mustaqiim".
Ingat ya dek, lebaran itu ajang kita memperbarui diri. Bukan sebagai hari kebebasan untuk melakukan dosa seperti dulu lagi. Berlebaranlah secara biasa-biasa saja. Minta maaflah sebesar-besarnya. Gengsinya dikondisikan dulu sebentar, hehehe.
Dek, dimanapun kamu berada sekarang, saya ucapkan selamat berlebaran. Titip salam buat keluargamu yang inshaAllah bakal jadi keluargaku juga.
- 10.10
- 0 Comments