Valentine Day


VALENTINE DAY

pada suatu pagi, di sebuah warung kopi, karyo berdebat hebat dengan ningsih, "valentine, ningsih. valentine! lihatlah! orang kota ramai-ramai merayakannya. ayo, ning. ndak usah lebay gitu! ini acara yang luar biasa gegap gempitanya! orang sedunia merayakannya kecuali di kampung kita aja. kampung kita kuno! orangnya kolot! ndak bisa nerima hal baru!" ujar karyo keras sambil sesekali memukul2 meja. karyo seperti kesal dengan ningsih.

karyo melanjutkan, "ning, kamu boleh ndak suka dengan valentine, tapi bukan berarti semua orang harus sepemikiran sama kamu! orang kecil kaya kita ini hidupnya udah susah. apa salahnya cari hiburan tipis-tipis? terlalu kaku kamu!"

karyo menghisap dalam-dalam kreteknya lalu menghembuskan asapnya bak mafia di film laga. selepas itu, ia lanjut nyocot lagi, "ningsih, orang merayakan valentine sebagai simbol cinta. aku tahu, simbol cinta paling mulia itu nikah. tapi coba lihat keadaan sekarang, betapa zaman membuat kita sulit untuk menikah. mau nikah, syaratnya harus punya ini itu dulu. kalo ndak gitu, ndak bisa hidup katanya. padahal Tuhan kan sudah menjamin rezeki orang yang nikah? kalau takut sama masa depan, berarti secara ndak langsung ia ndak percaya kuasa Tuhan to?"

ningsih masih terdiam. "bila menurutmu merayakan valentine berarti meniru budaya kafir, lalu apa ukuran kekafiran itu sendiri? ning, ikut merayakan valentine bukan berarti kita kafir! ini adalah bentuk protes terhadap tuntutan sosial yang ndak masuk akal!" cerocos paryo.

ningsih berdiri sambil menahan marah. air matanya mengalir sampai lesung pipinya. "bukan itu mas! manusia memang sudah seharusnya mencintai sesamanya. tapi tidak dalam bentuk sekotak coklat, setangkai mawar, atau sebungkus kondom! cinta harus dirayakan dengan perjuangan yang lebih agung! dan jika dirasa merepotkan, bandingkan dengan cinta para prajurit PETA yang memberontak pada penjajah Jepang tepat hari ini, 72 tahun lalu dimana darah membanjiri jalanan dan mayat berserakan,"

dengan pilu, ningsih melanjutkan, "mas, aku ndak pernah maksa kamu sependapat denganku tapi aku punya sikap sendiri. aku ndak meninggalkan sejarah. selamat mengheningkan cipta!"

Ada Apa?

"Jancok! Kapan semua ini berakhir, Asu!" umpat Karyo sambil menggaruk-garuk rambutnya yang kriwul itu. Sepertinya, sudah lama ia tidak keramas. Kelihatan dari ketombe yang menyalju di baju hitam kesayangannya. Hampir setiap hari baju itu selalu melekat di tubuh kurusnya. Tak tergantikan! Konon, baju itu adalah pemberian sang mantan terindah yang kini mencampakkan Karyo sebegitu hinanya. Kasihan banget kamu, Yo!

Hmm, tapi entah ada apa dengan Karyo hari ini. Selepas pulang kerja dan kebasahan karena hujan, dari jauh kelihatan bahwa ia seperti menyimpan beban dalam-dalam. Oh, Karyo. Ada apa dengan dirimu, Yo?

Semoga ini bukan karena tenaga kerja asing ilegal yang merampas lahan kerja saudara-saudara kita sesama buruh di sana. Atau masa iya sih kesedihanmu disebabkan oleh ternodanya persatuan bangsa ini oleh kaum jubah Abu Jahal yang kesetanan dalam bertuhan? Dan kayaknya tak mungkin pula ini semua karena masalah Pilkada DKI yang terlalu dibesar-besarkan media televisi. Ah, hanya Tuhan dan Karyo yang tahu ada apa dibalik pisuhan Karyo.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Karyo sudah duduk di sebelah saya dan berkata, "Si Vis Pacem, Para Bellum. Jika kau mendambakan perdamaian, maka bersiaplah berperang. Dan sesulit-sulitnya perang adalah memerangi diri sendiri." 

Belum usai saya memaknainya, Karyo sudah beranjak pergi. Menghilang entah kemana. Aaah, Karyo. Kamu buat saya penasaran lagi.



Imajinasi



Apa yang Lidya lihat dengan apa yang saya lihat, jauh berbeda. Di depannya boleh saja hanya sebuah kunci motor. Tapi yang menarik, Lidya melihatnya sebagai imajinasi dan saya melihatnya sebagai realita. Ini yang membedakan orang dewasa dengan anak-anak seperti Lidya. Percayalah, dunia anak sangat menakjubkan!
.
Einstein pernah bilang, "Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there will be to know and understand."
.
Bikin pusing ya Bahasa Inggrisnya? Intinya, imajinasimu akan membawa ke banyak hal yang unik dan tak terbatas. Maka, sebisa mungkin kita jaga imajinasi kita walaupun kadang dibilang gendeng dan aneh sama orang. Biar kalau lagi main sama anak-anak, kita bisa "nyambung" ke dunianya. Biar kalau dewasa nanti, ia punya bekal untuk melihat dunia dengan cara yang menyenangkan.

azek.