Gimana Ibu mau membalas ucapanmu?
- 21.00
- 0 Comments
aku suka menulis, walau sering dibilang omong doang, tidak ada aksi. karena ketika mataku hanya mampu menatap, pemikiranku harus bisa abadi menetap. (suatu hari, aku harap kau mau membaca tulisan-tulisanku.)
aku suka baca buku, walau sering dianggap culun. karena aku sadar wajahku pas-pasan. jadi bahan obrolanku denganmu tidak boleh pas-pasan. (suatu hari, aku harap kau mau membaca dan mendiskusikan buku-bukuku.)
aku memang belum lulus kuliah. karena 'kebelum-lulusanku' membuatku memiliki lebih banyak waktu untuk menempa diri, demi membantuku saat 'kesudah-lulusanku.'
aku hidup di dunia tidak untuk membuat orang lain terkesan. kamu tidak perlu setuju dengan apa yang aku lakukan. kamu hanya perlu jujur tentang apa yang ingin kamu lakukan. buat apa merendahkan harga diri untuk mengikuti arus omongan orang lain?
sabar bukan berarti terus diam dan menumpuk amarah di hatimu. sabar adalah berani mengungkapkan apa yang membuatmu terganggu tanpa harus kehilangan kontrol atas emosimu.
ayo mulai jujur dengan diri sendiri :)
"mengapa manusia suka mempertahankan hubungan yang jelas-jelas tidak membuat mereka bahagia?" aku hanya bisa mengajukan pertanyaan itu dalam hati.
aku muak dengan hubungan yang penuh kepentingan.
cinta macam apa yang mengekang kebebasan? cinta macam apa yang memposisikan 'aku' lebih tinggi daripada 'kamu'?
sudahlah.
kamu baik hati, juga cantik. laki-laki datang dan pergi dalam kehidupanmu. bagimu, perpisahan selalu merupakan kata lain untuk perjumpaan baru.
aku tidak bisa menangis, meski sejujurnya sangat bersedih. terima kasih untuk semua cerita tentang kita.
mungkin kau senang untuk diperjuangkan. tapi mungkin kau tidak merasakan lelahnya memperjuangkan.
aku hanya takut kau terlalu senang berlari, sampai lupa bahwa aku sudah berhenti jauh-jauh hari.
tentang 'karma', jujur saya tidak terlalu peduli hal itu karena saya berfokus pada memberikan cinta. bukan membalas 'karma'
entah ada atau tidaknya dan bagaimana mekanismenya, 'karma' kerap dijadikan alasan orang-orang yang sakit hati untuk menghibur diri.
mereka sering menggunakan 'karma' untuk menyalahkan orang lain atas rasa sakit hati yang kadang mereka buat-buat sendiri, sampai lupa mungkin apa yang mereka rasakan sekarang adalah buah akibat perbuatan mereka dulu.
benar atau salah, menurut saya, yang terpenting adalah tindakan kita. bukan mengharapkan balas dengan mengutuk orang (yang menurut kita salah) menggunakan 'karma'
dan jika memang 'karma' benar ada, bukankah lebih baik jika kita fokus kepada cara terbaik memberi cinta, agar 'karma' berikan cinta itu kembali pada kita?
daripada meninggikan suara untuk saling menyalahkan, lebih baik merendahkan hati untuk saling mendengarkan bukan?
jangan terlalu memikirkan hal yang tak perlu kau pikirkan. aku telah memantapkan diri untuk memilihmu. itu cukup.
biarkan aku bebas. karena aku ingin berjalan seiring. bukan digiring. biarkan aku mencintaimu dengan caraku.
silakan kau bercerita kepada semua orang bahwa kau baik-baik saja. tapi tidak denganku, kau tak perlu berpura-pura. kau tetap bebas menjadi dirimu sendiri.
dan menunggu bukan berarti hanya diam kan?
jika karena kekritisan kau dijauhi, bersyukurlah karena dijauhkan dari orang-orang bebal.
tidak usah takut diremehkan atau dikucilkan.
diremehkan orang itu enak. kita bisa lihat kekagetannya saat tahu hanya kita yang mampu menolong kesusahannya.
cobalah sesekali keluarlah dari bingkaimu. niscaya pose hidupmu tidak itu-itu melulu.
merasa dicintai sebegitunya, kadang sering membuat kita berlaku seenaknya saja. lupa kalau ia bisa pergi kapan saja.
semoga kita tidak menyepelekan kesederhanaan. sebab ia tak sesepele dan sesederhana yang kita kira. (dan semoga kita senantiasa sederhana tanpa ada kecenderungan untuk menyederhanakan banyak hal)
karena pada akhirnya, hidup hanya tentang seberapa mampu kita membawa banyak orang datang di hari pemakaman kita nanti.
semoga kita tidak meninggikan sesuatu sampai merendahkan diri sendiri, dan tidak merendahkan sesuatu karena ketinggian kita.
karena orang yang biasanya mudah membuatku kagum adalah orang yang mengagumkan tapi tak sadar bahwa ia pantas dikagumi.
salah jika kamu berpikir aku pergi karena tidak menyukaimu. karena aku benar-benar menyukaimu, maka aku memilih mundur.
salah jika kamu berpikir aku mundur karena tidak serius denganmu. karena aku benar-benar serius ingin bersamamu, aku memilih mendoakanmu selagi belum mampu menjadi mahrammu.
salah jika kamu berpikir doa saja tak cukup untuk kita bersatu. kau tahu? dengan doa, apa yang sulit menjadi mudah, yang berat menjadi ringan, dan yang tak mungkin menjadi mungkin.
mungkin saat ini kau kecewa karena aku lebih memilih menjauh darimu dan mendekat dengan-Nya.
dan mungkin kau berpikir aku hanya main-main; datang didepanmu menghadirkan rasa rindu dan cinta, lalu seketika pergi tanpa ada rasa duka.
bukan inginku menjadikanmu resah dan kecewa. tapi aku lebih resah bila takdir-Nya tidak berpihak pada kita.
mungkin dengan menjauh, segalanya menjadi terasa dekat. dalam doa.
dan percayalah, doa mampu mengubah segala yang tak mungkin menjadi mungkin.
maka, bersabarlah dalam doa.
latifhendra |
"Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta."
Darwis Tere Liye - Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin